REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengutuk serangan brutal Israel terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan memperingatkan bahwa Palestina tengah berada diambang Intifada ketiga.
"Rezim Zionis (Israel) mengambil keuntungan dari kondisi regional untuk mempercepat Yahudisasi Al-Quds," ujar Hossein Amir Abdollahian, seperti dilansir farsnews, Selasa (11/11).
"Tidak diragukan lagi, langkah-langkah ini dilakukan dengan adanya pembangunan permukiman dan penahanan aktivis Palestina," sambungnya.
"Iran mengutuk keras kebijakan Yahudisasi Al-Quds dan akan terus mendukung rakyat Palestina," tambahnya.
Dia menegaskan bahwa orang-orang Palestina dan negara-negara lain tidak akan tinggal diam atas agresi Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.
Amir Abdollahian lebih lanjut mencatat bahwa Israel mengambil langkah-langkah ini untuk menyenangkan kelompok garis keras Zionis menyusul kegagalan mereka dalam perang terakhir melawan Jalur Gaza yang terkepung.
Para anggota parlemen Iran dalam sebuah pernyataan pada Ahad (9/11) menyesalkan penodaan rezim Zionis dan pendudukan Masjid al-Aqsa dan menyerukan negara-negara Muslim untuk mengambil tindakan tegas menghentikan kekejaman Israel.
Anggota parlemen Iran juga meminta semua badan-badan internasional agar mengambil keputusan yang tegas untuk menghentikan tindakan Israel tersebut.
Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah keputusan Israel yang hanya mengizinkan warga Palestina diatas 50 tahun untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa.