REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi muktamar Surabaya, M. Romahurmuziy, mengatakan tujuan dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bukanlah soal bagi-bagi kursi di pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan.
Yang terpenting, menurutnya, bagaimana agar DPR segera bekerja dengan cara semua fraksi baik KMP maupun KIH melepaskan egonya untuk kepentingan rakyat. Ini merujuk dari hasil pertemuan para ketua umum dan sekjen partai politik KIH pada sore ini di kediaman Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri. "Concern KIH bukan pada soal bagi-bagi kursi, melainkan pada bagaimana proses bernegara ini diselenggarakan tidak dengan semangat saling 'menghabisi'," kata Romi melalui pesan singkatnya yang diterima, Selasa (11/11).
Karenanya, ia mengatakan proposal dari fraksi KIH adalah bagaimana agar kesepakatan KMP-KIH nantinya tidak mengalami kebuntuan kembali di tengah jalan. Untuk itu, menurutnya KIH memberikan tawaran balik yaitu proposal untuk merevisi terlebih dahulu sejumlah pasal dalam UU MD3.
Hal itu bertujuan, agar stagnasi kinerja dewan tidak terjadi lagi. Adapun pasal mana saja yang akan dimintakan revisi, ia mengatakan hal itu akan dikemukakan kepada KMP. "Kami yakin pimpinan KMP memiliki kebesaran jiwa dan kesamaan pandangan untuk sama-sama mengubahnya," pungkasnya.