REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Banyak pengamat diminta untuk melihat pemain gelandang Manchester City Yaya Toure berbicara melalui BBC pada pekan kemarin. Ia menentang orang-orang yang melakukan pelecehan ras terhadapnya.
Sebagai salah satu tokoh olahraga yang high profile, mantan pemain Barcelona tersebut merasa harus bersikap atas nama korban pelecehan ras yang terus bertambah jumlahnya. "Toure sendiri tidak tunduk pada perlakuan tersebut," ujarnya.
Baru-baru ini, penyerang Liverpool Mario Balotelli mendapat pelecehan ras melalui internet setelah ia mengejek Manchester United saat kekalahan mereka di Leicester City.
Tahun lalu saya mewawancarai mantan pemain sepak bola dan ketua umum Professional Footballers' Association (PFA), Clarke Carlisle di rumahnya. Ia menunjukan laptopnya pada saya dan banyak pelecehan ras yang ia terima melalui Twitter. Ia tidak mau anak dan istrinya mengetahui pelecehan itu.
Begitu parahnya masalah ini, walau telah dilaporkan kepada Organisasi Antidiskriminasi Ras (KIO) terkait penyalahgunaan media sosial. Tapi tidak ada orang yang pernah dihukum. Penggunaan anonimitas dalam media sosial membuat mereka susah dilacak siapa pelakunya.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook