REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, membantah tudingan adanya jual beli pertandingan di babak semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014 antara Arema Cronus melawan Persib Bandung. Iwan menilai tuduhan itu tidak berdasar dan mengada-ada.
Isu berkembang bahwa manajemen menerima uang sebesar Rp 850 juta untuk menarik keluar beberapa pemain yang dianggap kunci dalam pertandingan melawan Persib Bandung. Hal itu sama sekali tidak benar karena situasi memang mengharuskan pemain-pemain tersebut diganti.
Bahkan, Gustavo Lopes meminta lebih dulu untuk diganti karena kakinya tertarik kemudian harus digantikan oleh I Gede Sukadana. “Gustavo malah berkali-kali minta ganti. Menurut tim dokter, kakinya tertarik,” kata Iwan, seperti dikutip situs resmi klub Aremafc.com, Rabu (12/11).
Demikian juga dengan yang terjadi pada Ahmad Bustomi yang digantikan oleh Samsul Arif. “Bustomi kram, bagaimana bisa melanjutkan pertandingan,” terang Iwan.
Hal yang sama juga dilakukan kepada Thierry Gathuessi yang beberapa kali melakukan kesalahan sehingga membuat perannya digantikan oleh tenaga yang dianggap lebih fresh yakni Beny Wahyudi.
Awalnya manajemen Arema Cronus tidak ingin menanggapi isu tersebut. ''Awalnya kita ingin diam, tapi lama-lama itu akan dianggap benar. Makanya, kita jelaskan yang sebenarnya terjadi,” katanya.