REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengusulkan pembangunan rumah susun untuk nelayan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo saat melakukan kunjungan kerja ke provinsi tersebut.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, dengan adanya pembangunan rumah susun tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan yang ada di provinsi tersebut.
Menurut dia, kemiskinan di Jatim ada empat kelompok masyarakat, yaitu petani, buruh, pengangguran, dan nelayan.
"Di Jatim ada pesisir utara dan pesisir selatan yang karakteristiknya berbeda-beda. Namun, ada kesamaan di mana kampung-kampung nelayan umumnya kumuh, dan akses terhadap air bersih kurang, termasuk jamban keluarga," katanya di Surabaya, Jumat (14/11).
Ia mengatakan Menko Kemaritiman bisa menjadi ikon di era pemerintah sekarang yang fokus pada kemaritiman, yang tidak pernah ada pada pemerintahan sebelumnya.
"Poros maritim sekarang mendunia setelah Presiden Jokowi bertemu dengan beberapa pemimpin negara besar di Beijing beberapa waktu lalu," ujarnya.
Menanggapi usulan tersebut, kata dia, Menko Kemaritiman menyambut baik dan akan membangun kampung nelayan bersama Menteri Perumahan Rakyat.
"Biasanya anggaran Menpera ditargetkan untuk membangun sekian ratus ribu rumah, tetapi yang belum tersedia adalah tanahnya. Jadi kalau sudah ada lokasi untuk perumahan tolong kami diinformasikan supaya bisa segera ditindaklanjuti," kata Menko.
Dalam kesempatan itu Menko Sudirman Said menyerahkan piagam gelar pahlawan nasional HR Muhammad Mangundiprojo kepada Wagub, karena almarhum merupakan tokoh masyarakat Jatim.
"Sampai saat ini yang menerima penghargaan pahlawan nasional sudah empat orang yaitu Residen Sudirman, Dr Mustopo, Bung Tomo, dan HR Muhamad," kata Sudirman.