Sabtu 15 Nov 2014 10:53 WIB
Lika-Liku Munas Golkar di Januari 2015 (bagian 6)

Ical Menjawab Tuduhan Pesaing Politiknya

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham .
Foto: Antara
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham .

REPUBLIKA.CO.ID, oleh: Joko Sadewo

JAKARTA -- Rapat Pleno DPP Partai Golkar, Kamis (12/11) malam, akhirnya memutuskan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IX dilakukan pada Januri 2015. Sementara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar tetap diselenggarakan pada 17-19 Novemer 2014 di Yogyakarta.

Tercapainya kesepakatan waktu pelaksanaan Munas IX Partai Golkar terjadi setelah perdebatan dan pertarungan politik yang cukup keras. Berikut sejumlah catatan //Republika Online (ROL) atas sejumlah peristiwa sebelum tercapainya kesepakatan munas di Januari 2015.

Ical Menjawab Tuduhan Pesaing Politiknya

Isu Ical yang akan mengganjal calon-calon ketum Golkar lain, terus bergulir. Satu per satu para calon maupun lawan politik Ical terus bersuara kencang di media massa hingga media sosial.

Ical dan para pendukungnya pun mulai membantah adanya tudingan yang di arahkan kepadanya. Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara, Ridwan Bae mengatakan tidak benar jika Ical memaksa DPD I dan DPD II untuk menandatangani dukungan maju lagi sebagai ketum. Dukungan ke Ical disebutnya tulus karena Ical berhasil menjadikan Golkar sebagai partai yang diperhitungkan di Koalisi Merah Putih (KMP). "Dari 500 DPD I dan II, 400 suara sudah ke Ical," klaim Ridwan, Senin (10/11).

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham pun membela Ical. Menurutnya tidak ada rekayasa yang DPP Golkar terkait penyelenggaraan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar. Saat itu, Idrus menyebut Munas 2009 lalu memang telah ditetapkan Munas IX akan diadakan tahun 2015, namun kepastian akan hal itu terserah dari hasil rapimnas yang rencananya dilaksanakan 17-19 November 2014 di Yogyakarta.

Klarifikasi yang diberikan ini tetap tidak mengubah kecurigaan para calon ketum lainnya. Mereka melihat bahwa proses menuju rapimnas Partai Golkar banyak menyimpang dari aturan main 'yang biasa' berlaku.

 

(bersambung)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement