Sabtu 15 Nov 2014 23:51 WIB

Joko Pekik Ikuti Pameran "Seratus Persen Indonesia"

Djoko Pekik
Foto: aiaa.org.au
Djoko Pekik

REPUBLIKA.CO.ID, BOROBUDUR -- Pelukis terkenal Joko Pekik mengikuti pameran bersama 73 seniman dari beberapa kota yang bertajuk "Seratus Persen Indonesia" di Pendopo Saraswati Pondok Tingal, kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 15-29 November 2014.

"Pak Joko Pekik mengetahui informasi akan ada pameran ini, lalu berinisiatif untuk bersama-sama pelukis lainnya ikut menggelar karya di sini," kata Ketua Panitia Pameran "Seratus Tahun Indonesia" Aan Nurdiyanto di sela pembukaan pameran itu, di kawasan Borobudur, Magelang, Sabtu (15/11).

Karya terbaru pada 2014 Joko Pekik ukuran 55x70 centimeter yang diikutkan dalam pameran itu berjudul "Pengamen Buta" berupa lukisan lelaki, perempuan, dan seorang anak putri, berwajah badut.

Gambar laki-laki mengenakan "kupluk" mirip properti wayang, Petruk" sedang menggendong kendang, dengan di belakangnya perempuan bersanggul, berpakaian peranakan, dan berkaca mata hitam, sedangkan seorang putri memegang pinggang perempuan itu.

Latar belakang lukisan itu, berupa barisan banyak orang yang di bagian atas berupa lukisan instalasi umbul-umbul warna merah dan putih.

Selain Joko Pekik, Aan menjelaskan para perupa yang mengikuti pameran dalam rangka mengenang almarhum Boediardjo itu, berasal dari beberapa kota, seperti Yogyakarta, Semarang, Solo, Jakarta, Bali, Wonosobo, Magelang, dan sekitar Candi Borobudur yang juga warisan peradaban dunia tersebut.

Boediardjo yang wafat pada 1997 dalam usia 72 tahun dimakamkan di kampung halamannya sekitar Candi Borobudur itu adalah pejuang kemerdekaan, pernah mengemban beberapa jabatan penting kenegaraan, antara lain Atase Udara di Kairo, Mesir (1956-1961), dan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja (1965-1968).

Selain itu, Menteri Penerangan (1968-1973), Ketua Dewan Pers (1972), dan Duta Besar Indonesia untuk Spanyol (1976-1979), serta Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan (1980-1985).

Pembangunan kompleks Pondok Tingal sekitar 500 meter timur Candi Borobudur juga dirintis oleh Boediardjo. Bangunan tersebut, berupa pondok seni, gandok seni, museum wayang, penginapan, dan tempat pertemuan. Hingga saat ini, kompleks Pondok Tingal menjadi salah satu simpul penting kegiatan seni budaya di kawasan Candi Borobudur.

"Keikutsertaan Pak Pekik mengikuti pameran ini memperkuat semangat para seniman kawasan Candi Borobudur untuk terus berkarya dan menyerap semangat nasionalisme Pak Boediardjo," kata Aan.

Pembukaan pameran dengan total sekitar 100 karya lukis dan beberapa patung oleh anak sulung Boediardjo yang juga pelukis, Dandung Bardo Kahono, didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Edy Susanto.

"Meneruskan cita-cita Pak Boed (Boediardjo) tidak hanya tanggung jawab keluarga besar beliau, tetapi masyarakat luas. Melalui lukisan ini, kita menikmati kebudayaan kita yang luar biasa," kata Bupati Zaenal saat pidato pembukaan pameran di halaman Gandok Saraswati Pondok Tingal.

Dandung menyatakan bangga atas semangat para seniman sekitar Candi Borobudur yang terwujud dalam pameran "Seratus Persen Indonesia" itu.

"Tidak semua orang melukis, banyak yang bisa dilukis. Allah menganugerahi kemampuan untuk melukis. Seniman tidak boleh sendiri tetapi bekerja sama dengan berbagai kalangan untuk menciptakan karya yang monumental," katanya.

Sejumlah lukisan yang dipamerkan, antara lain berjudul "Kekuasaan Cakil" (Amin Syahlefi), "Eksotis Besakih" (Bayu Wardhana), "Ratu Maya" (Sony Santosa), "Panorama" (Itmoy), "Barangkali" (Pieu Kamprettu), "Hanoman Triwikromo" (Tri Makno), "Tanah Kita Tanah Surga" (Didit Pratomo), "The Love Sower" (Dedy PAW), "J Star" (Yuswantoro Adi), dan "Masa Kecil" (Y. Ari Susilo).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement