Senin 17 Nov 2014 14:43 WIB

Warga Langganan Banjir Capek Tagih Keseriusan Pemkot Depok

Rep: C15/ Red: Yudha Manggala P Putra
  Warga berusaha melintasi derasnya arus akibat jebolnya Tanggul Kali Laya di Perumahan Bukit Cengkeh II cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/11). (Rakhmawaty La'lang)
Warga berusaha melintasi derasnya arus akibat jebolnya Tanggul Kali Laya di Perumahan Bukit Cengkeh II cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/11). (Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Memasuki musim hujan, sejumlah warga di lokasi langganan banjir di Depok mulai merasa was-was. Warga di Perumahan Taman Duta, Cimanggis Depok, misalnya, mengaku khawatir bencana banjir akan kembali melanda tempat tinggal mereka.

Mereka juga mempertanyakan keseriusan pemerintah kota Depok dalam mengantisipasi banjir di wilayah tersebut. Apalagi beberapa proyek penanggulangan banjir seperti pengekrukan Setu Pangarengan (Setu Juanda) serta peninggian jembatan penghubung antara RW 09 ke RW 10 di Taman Duta tak kunjung rampung.

Padahal pekan lalu, Kepala Seksi Pembangunan Dinas Bina Marga dan Tata Kelola Air, Bahtiar Ardiansyah mengatakan akan melakukan pengerukan setu dengan alat amphibi baru Senin, 10 November 2014. Namun hingga kini, Senin (17/11), belum terlihat ada persiapan pengerukan setu.

Sementara pembangunan jembatan penghubung yang sudah dimulai sejak Oktober silam juga mangkrak begitu saja. Peninggian jembatan penghubung di antara dua RW yang terpisahkan Kali Laya Cimanggis, Depok, baru memasuki tahap penghancuran dinding tarup. Itu malah mengakibatkan kedua sisi bagian dinding tarup terbuka lebar, padahal ketinggian air sudah mulai nampak dan lebih berpotensi menyebabkan banjir.

"Kalau banjir bisa sampai setengah meter. Sepinggang orang dewasalah, langganan," ujar salah seorang Petugas Keamanan di Komplek Taman Duta, Marzuki, Senin (17/10)

Ketua RW 12, Komplek Taman Duta, Soedjono menegaskan bahwa wilayahnya memang sudah puluhan tahun menjadi langganan banjir. Berbagai usaha sudah dilakukan warga komplek, mulai dari bersih komplek hingga iuran untuk peninggian beberapa jalan.

Tetapi, menurut Soedjono, hal itu belum berdampak terlalu besar, karena masalah banjir di Taman Duta adalah, karena komplek ini dilalui aliran Kali Ciliwung, serta tempat jalan air dari Setu Pengarengan.

Soedjono menyayangkan penanggulangan banjir di daerahnya sejauh ini masih bersifat insendental. Pemerintah setempat hanya bertindak ketika banjir sudah datang. Belum ada penanggulangan serius dari pihak pemerintah dalam mengantisipasi banjir di Komplek Taman Duta ini.

"Kami warga juga hampir capek. Usaha apa lagi, ngomong sudah, mengajukan surat sudah, ya itu jembatan saja malah mangkrak," ujar Soedjono.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement