Selasa 18 Nov 2014 00:04 WIB
Kenaikan BBM

Antrean BBM Timbulkan Kemacetan

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Erdy Nasrul
Atrean kendaraan di SPBU hayam wuruk,Jakarta,Senin (17/11).  (Republika/Prayogi)
Atrean kendaraan di SPBU hayam wuruk,Jakarta,Senin (17/11). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan tarif BBM bersubsidi pada pukul 00.00 WIB, Selasa (18/11) dini hari menimbulkan antrean panjang di setiap SPBU. Warga berbondong-bondong mengisi penuh tangki bahan bakar kendaraanya sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.

Kondisi itu terjadi di setiap pom bensin Pertamina. Antrean di Jalan Raya Pasar Minggu arah ke Depok, mengakibatkan kemacetan lalu lintas sepanjang 1-2 kilomenter. Kendaraan roda empat yang berbaris memasuki pintu masuk SPBU berjejer pada dua lajur jalan.

Selain itu, di Jalan Dewi Sartika Cawang, dua sisi SPBU di kanan dan kiri jalan mengalami hal serupa. Antrean tersebut mengakibatkan kemacetan panjang sejak pertigaan /fly over/ Kalibata menuju Cililitan. Petugas pun mengoperasikan seluruh unit pom pengisian BBM.

"Iya ini semua motor di rumah saya bawa, mau diisi full semuanya, supaya besok hari pertama berlakunya tarif baru tidak terasa," kata seorang pengendara sepeda motor di SPBU Cawang, Senin (17/11).

Kondisi ini terjadi beberapa menit setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan tarif baru BBM bersubsidi. Premium yang awalnya Rp 6.500 menjadi Rp 8.500, sedangkan Solar dari harga Rp 5.500 naik Rp 7.500. Tarif baru itu mulai berlaku setelah 00.00 WIB Selasa dini hari.

Sejauh ini, belum terlihat adanya pengendara motor atau pengemudi mobil yang membawa dirijen untuk menampung persediaan BBM. Petugas kepolisian pun berjaga-jaga di setiap SPBU, selain untuk mengatur arus lalu lintas, mereka juga mengantisipasi adanya penyelundupan BBM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement