Kamis 20 Nov 2014 00:33 WIB

Wakapolri: Bukan Bentrok, Mako Brimob Kepri Diserang

Rep: C62/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kanan) didampingi Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Pol Anton Bachrul Alam (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi III membahas alokasi anggaran seragam Polwan berjilbab di Kompleks Parlemen Senayan, Jakart
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kanan) didampingi Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Pol Anton Bachrul Alam (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi III membahas alokasi anggaran seragam Polwan berjilbab di Kompleks Parlemen Senayan, Jakart

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Pol Badrodin Haiti mengatakan peristiwa penembakan di Mako Brimob Polda Kepulauan Riau di Batam pada Rabu (19/11) tidak tepat disebut sebagai bentrok antara oknum TNI dan Polri.

Menurut Badrodin peristiwa tersebut adalah aksi penyerangan atau pengepungan. Apalagi, jika dilihat di berita televisi, tembakan-tembakan ke arah Markas Brimob membuktikan kalau Markas Brimob di Batam diserang oknum TNI.

"Bukan bentrok, tapi dikepung," kata Badrodin saat dihubungi Republika, Rabu (19/11).  "Mako Brimob diserang, bukan bentrok antara TNI dan Polri. Gak ada bentrok itu disana, Brimob juga nggak ngelawan kok," tambahnya.

Badrodin berharap peristiwa tersebut tidak sampai meluas. Kapolri, kata Badrodin, juga sudah memerintahkan kepada semua anggota polisi untuk tetap pada komando masing-masing dan tidak melawan jika diserang anggota TNI di jalan.

"Mudah-mudah tidak meluas. Kita juga sudah bisa melihat ternyata dari Batam ini (anggota) Brimob tidak melawan karena sudah kita perintahkan jangan mengeluarkan senjata dan tembakan," kata dia.

Badrodin memastikan peristiwa yang dipicu insiden Rabu pagi dan berujung pada penembakan hingga malam hari, bukan lanjutan dari peristiwa sebelumnya dimana seorang anggota TNI ditembak Brimob di gudang penyimpanan BBM. Sebab, kedua belah pihak sudah menjamin tidak akan terjadi peristiwa susulan.

Berdasarkan keterangan Pangdam setempat, kata Badrodin, pemicu utama peristiwa tadi pagi itu berawal dari oknum Brimob dan TNI saling pandang. "Namun yang kita sayangkan kenapa sampai menggunakan senjata dan itu yang harus menjadi perhatian kita semua," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement