REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Soekarno-Hatta dikejutkan oleh penemuan mayat perempuan Sri Wahyuni (43) di dalam sebuah mobil di areal parkir bandara, Rabu (19/11). Kini, polisi pun mengarah kepada teman dekat korban, JAH yang berpotensi menjadi tersangka.
"Dia (JAH) juga berpotensi jadi tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di kantornya, Kamis (20/11).
Ia mengatakan, keterangan yang diperoleh polisi, korban memang sudah berteman dekat dengan JAH. "JAH ini orang terakhir yang bersama dengan korban," ucapnya.
Hal ini terungkap, lanjut Rikwanto, setelah polisi mendapatkan foto hasil capture rekaman CCTV di loket parkir bandara. Yakni, pada foto itu, menurut Rikwanto, korban terlihat bersama JAH di dalam mobil masuk ke areal Bandara Soekarno-Hatta.
Saat korban ditemukan meninggal di dalam mobil, pintu mobil dalam keadaan terkunci. Dari hal inilah terdapat keganjilan. Menurut Rikwanto, seharusnya, JAH melapor ke polisi terkait kondisi Sri yang membusuk dalam mobil. Sebab, kata dia, JAH lah yang terakhir bertemu dengan Sri.
Karena itu, ujar Rikwanto, polisi akan menulusuri kedekatan korban dengan JAH. "Bagaimana perkenalannya, pergi kemana saja," kata Rikwanto ihwal informasi yang akan dicari polisi.
Hingga kini, Rikwanto menuturkan, keberadaan JAH tidak diketahui di mana. Itu setelah ditemukannya Sri yang meninggal di dalam mobil di Honda Freed abu-abu berpelat nomor B 136 SRI di areal parkiran Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (19/11).
Setelah polisi mengembangkan penemuan mayat Sri Wahyuni, diketahui Sri tinggal di Perumahan Grand Cirendeu Blok D 202, Jalan Tarumanegara, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Namun, Sri diketahui dibesarkan di Ciracas, Jakarta Timur.
"Nanti akan berkembang ke arah mana pelaku melarikan diri," kata Rikwanto memberitahukan polisi tengah mencari pelaku.