REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mendorong agar pemerintahan Joko Widodo segera mengakui kemerdekaan negara Kosovo, sebagaimana sudah dilakukan negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Kami mendorong agar pemerintahan yang baru sekarang mengakui kemerdekaan Kosovo," kata Din di sela-sela acara Forum Perdamaian Dunia ke-5 (The 5th World Peace Forum/WPF) di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/11).
Menurut dia, kini adalah saat yang tepat bagi Indonesia lewat Jokowi untuk mengakui Kosovo.
"Setelah Yugoslavia pecah, Indonesia belum kunjung akui Kosovo. Di sana ada sekitar tiga juta penduduk dengan 96 persennya adalah etnik Albania beragama Muslim," kata dia.
Dia melihat Jokowi memiliki pandangan yang berbeda dalam menjalankan politik luar negerinya yang bebas aktif.
"Pemerintahan sebelumnya SBY menerapkan asas 'million friends, zero enemy' (sejuta teman, nol musuh). Saya pikir pemerintahan yang sekarang harus melakukan terobosan yang berbeda dan lebih serius dalam hal Kosovo ini," kata dia.
Din mengatakan, Muhammadiyah sendiri memberikan dukungan kepada Kosovo untuk merdeka mengingat mereka adalah saudara sesama Muslim yang layak mendapatkan kebebasan mendirikan negara sendiri atau lepas dari Serbia.
Lebih lanjut, Din mengatakan pihaknya bersedia memfasilitasi hal itu jika pemerintah berkenan. Dengan begitu, Kosovo dapat merdeka.
“Melalui berbagai akses, Muhammadiyah akan terus merealisasikannya termasuk berbicara dengan sejumlah pembuat kebijakan dan para pemangku kepentingan,” ujarnya.