REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan selalu membawa dampak pada kesehatan masyarakat. Di Kota Yogyakarta sejak dua pekan terakhir, puskesmas kebanjiran pasien dengan gangguan saluran pernafasan (ISPA) baik sesak nafas, batuk, pilek dan demam.
Kepala Puskesmas Gedong Tengen, dr Tri Kusumo Bawono mengatakan, pasien dengan kasus ISPA meningkat signifikan dalam dua pekan ini. Peningkatannya dibandingkan Oktober lalu mencapai 20 persen.
"Biasanya rata-rata pasien hanya 80-100 orang per hari, sejak dua pekan ini bisa mencapai 120 bahkan lebih," katanya, Senin (24/11).
Perbedaan cuaca ekstrim antara pagi, siang, sore maupun malam menjadi penyebab turunnya kondisi kesehatan masyarakat. Kasus ini diyakini akan semakin meningkat pada Desember nanti seiring semakin seringnya hujan turun.
Terkait hal tersebut, stok obat-obatan di Puskesmas sendiri masih sangat mencukupi.
"Pasien kita sarankan lebih banyak istirahat dan menjaga asupan makanan yang seimbang," ujarnya.
Menurutnya, dibandingkan tahun lalu jumlah kasus penyakit ISPA pada awal penghujan ini jauh lebih sedikit. Tahun lalu kasus serupa mencapai 150 orang per hari.
"Tahun lalu kondisi cuaca lebih ektrem sehingga kasus ISPA juga banyak," ujarnya.