REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil pada 2015 akan relatif sama dengan 2014 atau tetap pada posisi 1,2 juta unit karena pertimbangan inflasi, nilai tukar, dan suku bunga Bank Indonesia.
"Kami per kuartal melakukan review, saat ini kami melihat untuk tahun depan akan sama 1,2 juta, dengan catatan setelah masuk kuartal pertama, kami akan review kembali untuk melihat," kata Ketua Gaikindo Sudirman MR di Jakarta, Senin (24/11).
Sudirman mengatakan, pasar otomotif akan mengikuti pertumbuhan ekonomi secara nasional, jadi jika ada tekanan pada perekonomian nasional, maka pasar otomotif akan ikut tertekan.
"Pada saat ekonomi tumbuh baik, GDP 5,6 persen-5,7 persen enam tahun berturut-turut, otomotif ini tumbuh 24,3 persen, pada tahun ini, GDP 5,1 persen, kami tertekan sama seperti tahun lalu 1,2 juta unit," ujar Sudirman.
Sudirman menambahkan, pasar yang sama juga akan dialami segmen mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC), dimana kontribusinya 13 persen hingga 14 persen dari keseluruhan penjualan mobil nasional.
Sementara, lanjut Sudirman, pasar ekspor untuk LCGC diperkirakan akan mencapai 200 ribu unit, walaupun agak berat dan Indonesia belum menemukan pasar baru.
"Walaupun agak berat, kami sedang kalkulasi ulang, teman-teman mengatakan bisa terealisasi, tapi akan dihitung ulang. Kalau pun meleset paling 10 persen," tambah Sudirman.