Selasa 25 Nov 2014 14:51 WIB

Pastikan Solar Subsidi Tepat Sasaran, Kartu BBM Nelayan Diluncurkan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Winda Destiana Putri
  Nelayan mengisi solar ke dalam jerigen di dermaga kapal ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (6/11).   (Antara/Dedhez Anggara)
Nelayan mengisi solar ke dalam jerigen di dermaga kapal ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (6/11). (Antara/Dedhez Anggara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Bank BRI mulai meluncurkan Kartu BBM Nelayan sebagai upaya bersama untuk memastikan BBM bersubsidi nelayan tepat sasaran.

Kartu BBM Nelayan ini merupakan pengembangan lanjutan dari Fuel Card untuk kendaraan trasportasi darat yang telah sukses diterapkan di Batam.

"Melalui penggunaan Kartu BBM Nelayan diharapkan penyaluran BBM bersubisdi nelayan akan lebih tepat sasaran karena sistem kartu ini memungkinkan penerapan satu kapal hanya bisa mendapatkan satu kartu dengan kuota BBM bersubsidi untuk masing-masing kapal yang akan ditentukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dengan kata lain, Kartu BBM Nelayan ini menjadikan penyaluran BBM bersubsidi hanya kepada nelayan yang berhak. Nelayan tersebut juga dapat mengetahui dengan pasti berapa banyak BBM bersubisidi yang tersisa yang menjadi haknya dalam suatu periode tertentu," kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya dalam acara Soft launching Kartu BBM Nelayan di SPDN 39.141.17 Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (25/11) siang.

Sejak Juni 2014, Kartu BBM Nelayan telah diujicobakan penggunaannya di SPDN Cilincing. Hingga saat ini, SPDN Cilincing melayani sekitar 158 kapal terdaftar dengan alokasi BBM bersubsidi sekitar 288 KL per bulan. Setiap transaksi dapat dipantau secara langsung melalui server KKP, SKPD, Pertamina dan juga BRI.

Untuk memperoleh Kartu BBM Nelayan, nelayan membuka rekening tabungan yang selanjutnya mendaftarkan kartu tersebut kepada SKPD (Saturan Kerja Perangkat Daerah; Suku Dinas Perikanan dan Kelautan) untuk memperoleh kuota BBM.

Dalam Kartu BBM Nelayan akan terdata nama pemilik, nama kapal, dan kuota bulanan sehingga penggunaan kartu ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk mendata kembali jumlah kapal nelayan sekaligus juga sebagai dasar penetapan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan.

Hanung melanjutkan, setelah dibagikan di SPDN Cilincing, Kartu BBM Nelayan juga akan dibagikan kepada nelayan di daerah lain. Sampai dengan akhir tahun, ditargetkan Fuel Card sudah bisa diterapkan di Tegal, Jawa Tengah, dan Lamongan, Jawa Timur. Sampai dengan akhir tahun, sekitar 2.400 kapal Pertamina targetkan sudah dilengkapi dengan Kartu BBM Nelayan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement