REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan Indonesia dan Malaysia tetap baik-baik saja. Hal ini menyusul kebijakan Indonesia untuk menenggelamkan kapal asing yang beredar di perairan Indonesia yang dipertengas oleh Presiden Joko Widodo.
"Kita dengan malaysia baik-baik saja," ujar Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri, Ferry Amhadar, Kamis (27/11).
Ferry mengatakan permasalahan kerjasama tentang penangkapan ikan sudah diatur dalam kerjasama regional. Sehingga tidak perlu lagi saling menyalahkan.
"Tinggal enforcement-nya saja," lanjutnya.
Pada Kamis lalu, media Harian Utusan Malaysia menyebut Jokowi mencetuskan kontroversi dengan memerintahkan pihak berkuasa maritim (TNI AL) untuk menenggelamkan semua perahu nelayan Malaysia yang dilaporkan ditahan karena memasuki perairan negara Indonesia. Bagi Jokowi, tindakan itu akan memberikan kesan untuk mengurangi tindakan nelayan Malaysia yang masuk ke kawasan perairan negara itu.
Arahan itu, menurut mereka (media Malaysia), menggambarkan Jokowi pemimpin yang sedikit angkuh dalam mengelola isu antarnegara. Ini seolah-olah memperlihatkan Jokowi memilih pendekatan konfrontasi, bertentangan dengan gambaran yang diberikan sebelum ini. Tetapi, tidak dinafikan sebagian besar rakyat Indonesia berbudaya dan memiliki tata krama tinggi.