REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai bentrok beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Polri dan TNI agar sering bertemu. Pertemuan itu tidak hanya dilakukan oleh para pemimpinnya, tetapi juga antarprajurit.
"Saya juga sampaikan agar TNI dan Polri sering ketemu. Tak hanya komandan-komandannya tapi juga prajurit. Anak buah juga harus saling ketemu sehingga kita semua merasa satu sehingga rukun, tak ada bentrokan lagi, damai semuanya," jelas Jokowi usai pertemuan dengan panglima daerah seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/11).
Ia berharap ketegangan dan bentrokan di Batam agar tidak terulang kembali. Pemerintah pun disebut akan segera mencari solusi dari kisruh yang ada.
Jokowi menekankan perlunya rencana besar untuk TNI dalam jangka panjang hingga 25-50 tahun mendatang. Selain itu, dalam pertemuan itu, kesejahteraan para prajurit pun turut dikeluhkan kepada Jokowi.
"Baik yang berkaitan dengan kesejahteraan prajurit, mengenai perumahan, gaji, mengenai yang di timur Papua Maluku, tunjangan kemahalan. Hal-hal dasar yang ada di lapangan yang harus kita selesaikan," katanya.
Jokowi pun menyatakan pertemuan rutin dengan para pangdam akan terus dilakukan dalam waktu 3-4 bulan sekali.