REPUBLIKA.CO.ID, Nusa Dua, Bali -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) siap membuka ruang perdamaian (islah) dengan elite-elite Partai Golkar yang menolak dirinya maju kembali sebagai calon ketua umum di Musyawarah Nasional (munas) ke IX Bali.
Namun, Ical menegaskan Islah tidak akan membuat penyelenggaraan munas terhenti. "Islah tidak menyetop keputusan rapimnas (munas Bali)," kata Ical kepada wartawan saat meninjau persiapan munas di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Ahad (30/11).
Ical mengatakan pelaksanaan munas pada 30 November sampai 3 Desember di Bali bukan keinginan dirinya. Waktu dan lokasi pelaksanaan munas merupakan keputusan rapat pimpinan nasional (rapimnas) Golkar di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Rapimnas sendiri merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi Partai Golkar di bawah munas. "Itu bukan keputusan saya, kalau mau batalkan munas harus rapimnas (lagi)," ujar Ical.
Ical meminta elite Golkar yang ingin menjadi ketua umum menghadiri munas. Sebab menurutnya semua keputusan partai mesti dilandasakan sesuai dengan AD/ART partai. "Kalau ada yang maju silakan. Diharapkan semua yang kita buat disesuaikan dengan ad/art," kata Ical.
Munas Golkar Bali dipastikan berjalan aman. Ical pengamatan pengamanan munas telah mendapat jaminan dari pihak kepolisian. Bahkan ada juga tentara dan para pecalang yang ikut mengamankan. "Yang jamin polisi. Insya Allah tidak ricuh," ujarnya.