REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan sudah berupaya menjembatani islah antara Aburizal Bakrie (Ical) dengan Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso. Akbar bahkan mengaku sudah menemui Priyo di Bali.
"Saya sudah ketemu Priyo tadi pagi. Saya sampaikan kepada Priyo supaya segera hubungi Agung Laksono untuk kita bertemu lagi," kata Akbar kepada wartawan di sela acara Musyawarah Nasional (munas) ke IX Partai Golkar, Hotel Westin Nusa Dua, Bali, Senin (1/12).
Akbar ingin pertemuan antara Priyo, Agung, dan Ical berlangsung hari ini. Sebab menurutnya pelaksanaan munas akan berlangsung dua hari lagi.
"Karena munasnya akan selesai tanggal 3 (Desember). Kalau bisa tanggal 1 dan 2 lah (bertemu)," ujar Akbar.
Akbar mengatakan Ical dan Priyo sudah bersedia bertemu. Sayangnya, imbuh Akbar, beberapa hari lalu Agung mengaku belum siap bertemu Ical dengan alasan ada agenda keluarga.
"Suasana kebatinan belum kondusif. Mungkin hari ini kondusif," harap Akbar.
Priyo sempat mengajukan sejumlah syarat kepada Akbar untuk membangun Islah dengan Ical. Namun Akbar tidak merinci syarat yang diajukan Priyo. Dia hanya mengatakan Priyo juga berkomitmen menjaga soliditas partai pasca munas.
"Saya menyetujui pembicaraan menghasilkan kesepakatan demi soliditas. Itu yang dikemukakan Priyo," ujar Akbar.
Jelang munas ke IX hubungan Ical dengan Priyo dan Agung sempat memanas. Piryo dan Agung menentang pelaksanaan munas Bali. Keduanya kemudian membentuk presidium penyelamat partai dan merencanakan pembentukan munas tandingan pada Januari 2015 di Jakarta.