REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Emir Kano Muhammed Sanusi II mengatakan, umat Muslim di Nigeria tetap akan berpegang teguh dan menjalankan ajaran agama Islam walau terjadi insiden bom bunuh diri di masjid beberapa hari lalu.
Sanusi selaku ulama besar di Kano, Nigeria mengunjungi masjid tempat terjadi bom bunuh diri. Ia mengakui sangat kecewa dan sedih dengan aksi bom bunuh diri tersebut. Masjid yang dulunya sebagai tempat shalat kini berlumuran darah, setidaknya 120 orang tewas dalam kejadian tersebut.
Sanusi pun meminta masyarakat Muslim Nigeria untuk bersama-sama membersihkan masjid tersebut. Sebelumnya, Sanusi bersama ulama lainnya mendesak warga sipil untuk mengangkat senjata melawan kelompok garis keras Islam Boko Haram.
"Umat Muslim di Nigeria tidak akan terintimidasi dengan adanya kejadian ini," kata Sanusi seperti dikutip AFP, Senin (1/12)
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan pada Sabtu (29/11) memperigatkan akan memburu dan menangkap dalang yang berada dibelakang serangan tersebut. Sebelumnya, dikabarkan 270 orang juga cedera dalam serangan itu, diduga ada dua pembom bunuh diri meledakan bom mereka dan para pria bersenjata melepaskan tembakan saat para jamaah sedang sholat Jumat di Masid Raya di Kano, kota terbesar di wilayah utara negara itu yang berpenduduk mayoritas Muslim.