Selasa 02 Dec 2014 02:26 WIB

Jadi Petinju, Muslim Australia Ini Jadi Panutan

Rep: c83 / Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang Muslim Australia yang kerap mendapat intimidasi karena agama dan ras memilih untuk melawan. Namun perjuanganya itu ia lampiaskan bukan dengan kekerasan, melainkan menjadi petinju profesional.

Langkahnya pun berhasil. Ia menjadi salah satu juara tinju kelas bulu di negaranya dan menjadi teladan bagi pemuda Muslim.

"Ayah saya yang membuat membuat kami terjun ke olahraga, ia melihatnya sebagai cara yang baik bagi kami untuk bisa bersama dan cocok dengan anak-anak lain," ujar juara kelas bulu Australia,  Billy Dib seperti dilansir dari Islam Online.

Billy Dib (29) merupakan campuran dari Palestina dan Lebanon. Ia memutuskan berlatih tinju pada usia 12 tahun setelah mendapat perlakuan diskriminasi oleh rekan-rekannya di sekolah. . 

Ia menyarankan agar orang-orang yang mengalami diskriminasi untuk berbicara dan tidak malu.

"Jika Anda sedang diganggu, bicara. Jangan biarkan hal itu terjadi. Aku tidak melakukannya (kala itu) karena aku takut akan mendapatkan lebih banyak pukulan," katanya.

Muslim Australia bejumlah 1,7 persen dari populasi 20 juta jiwa.

Sebuah survei nasional menemukan bahwa seperempat dari populasi Australia memiliki sikap negatif terhadap umat Islam. Hal ini dikarenakan meningkatnya serangan-serangan rasial terhadap minoritas agama.

Hasil Survei juga menyebutkan orang-orang di atas 65 tahun adalah yang paling toleran terhadap umat Islam. Dan orang-orang yang berusia antara 18-44 tahun, memiliki pendapat negatif terhadap islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement