REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Masyarakat yang semula bebas keluar masuk di dalam areal Pelabuhan Cirebon, kini tak bisa melakukannya lagi. Pasalnya, pihak pengelola Pelabuhan Cirebon akan menerapkan sterilisasi di pelabuhan tersebut.

''Mulai besok (Rabu), Pelabuhan Cirebon akan disterilisasi. Semua orang, barang maupun angkutan yang tidak memiliki izin dilarang  masuk ke lingkungan Pelabuhan Cirebon,'' ujar Manajer Operasional Pelindo II Cirebon, Yossianus Marciano, Selasa (2/12).

Menurut Yossianus, sterilisasi tersebut merupakan bagian dari penerapan standar internasional di Pelabuhan Cirebon. Karenanya, Pelabuhan Cirebon tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang.

Seperti diketahui, selama ini tak sedikit warga pesisir Kelurahan/Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon yang berprofesi sebagai grandong. Mereka mengorek sisa batu bara dari kapal tongkang yang bersandar di Pelabuhan Cirebon.

Saat ini, para grandong sudah berani mengambil langsung batu bara ke laut atau langsung ke tongkang. Batu bara itu kemudian mereka kumpulkan dan dijual ke pengepul.

''Pemilik batu bara keberatan. (Karenanya) kami harus menerapkan aturan standar internasional di Pelabuhan Cirebon,'' tegas Yossi.

Yossi menyebutkan, penerapan sterilisasi itu akan didukung oleh sejumlah personil keamanan. Yakni anggota Kodim 0614 Kota Cirebon sebanyak 30 orang, anggota TNI AL dari Lanal Cirebon 30 orang dan anggota Polres Cirebon Kota 30 orang.

''Sebelum menerapkan sterilisasi, kami sudah melakukan sosialisasi sejak April lalu,'' tutur Yossi.

Yossi menambahkan, untuk para grandong, akan diupayakan untuk dialihprofesikan. Di antaranya, menjadi tenaga security maupun tenaga penyapu di wilayah pelabuhan.

Tak hanya itu, untuk investor yang akan masuk ke Pelabuhan Cirebon, maka disyaratkan untuk merekrut pekerja dari warga pesisir atau warga yang berada di sekitar Pelabuhan Cirebon.

Ikuti Whatsapp Channel Republika