REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para penggemar Leicester City semestinya tinggal di rumah jika mereka tidak siap untuk mendukung klub juru kunci Liga Utama Inggris itu sepanjang masa-masa sulit. Demikian kata pelatih Nigel Pearson menyusul kekalahan 1-3 mereka dari Liverpool pada Selasa.
Setelah sempat memimpin terlebih dahulu atas pasukan Brendan Rodgers yang tidak konsisten, Leicester kemudian harus menelan kekalahan keenamnya secara beruntun dari tujuh pertandingan liga yang membuat mereka hanya mendulang sepuluh angka dari 14 pertandingan.
Pearson tengah berada di bawah tekanan dari para penggemarnya sendiri setelah timnya gagal meneruskan awal menjanjikan di musim ini. Dia sudah gagal menghadirkan kemenangan sejak kemenangan 5-3 mereka atas Manchester United pada September.
Sang pelatih, yang menyaksikan permainan timnya dari tribun penonton dan memberikan instruksi-instruksi kepada asistennya Craig Shakespeare yang berada di bangku pemain cadangan, mengungkapkan bahwa ia telah berargumen dengan sejumlah penggemar tuan rumah di Stadion King Power saat timnya menelan kekalahan pada Selasa.
"Saya membalas salah seorang idiot di tribun dan jika ia tidak menyukai apa yang ia lihat, maka (ia) tidak perlu datang," kata Pearson kepada Sky Sports.
"Jika mereka (para penggemar) tidak dapat melihat para pemain dengan layak, maka mungkin mereka perlu tinggal di rumah," katanya. "Saya tidak suka komitmen para pemain saya dipertanyakan. Jika mereka (para penggemar) berpikir mereka tidak berkomitmen, mereka sangat keliru. Mungkin itulah mengapa saya bertahan di tribun."