REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Seorang mantan detektif di Gold Coast mengakui mengonsumsi obat terlarang lantaran depresi yang diderita. Depresi yang dialaminya sebagai akibat dari tugasnya selama kerusuhan di Palm Island, utara Queensland, pada tahun 2004.
Detektif bernama Peter Betts ini mengaku bersalah di depan Pengadilan Negeri Brisbane atas kepemilikan steroid dan didenda 600 dolar.
Awal tahun ini, ia mengundurkan diri dari Kepolisian Queensland setelah tertangkap tangan menggunakan steroid dan ekstasi selama berlangsungnya penyelidikan Komisi Kejahatan dan Pemberantasan Korupsi.
Mantan detektif polisi senior ini adalah anggota dari tim narkoba khusus yang menjadi ujung tombak salah satu operasi narkoba rahasia terbesar yang pernah dilakukan di Gold Coast.
Pengacaranya mengatakan kepada pengadilan bahwa Peter menderita gangguan stres pasca trauma, yang disebabkan oleh tugas rutinnya sebagai polisi selama kerusuhan di Palm Island. Ia adalah salah seorang petugas yang melarikan diri dari kantor polisi sebelum kantor itu dibakar.
Warga Palm Island terlibat kerusuhan sebagai bentuk protes atas kematian Cameron Doomadgee, di dalam tahanan polisi. Cameron meninggal karena mengalami luka internal besar di dalam sel polisi.
Satu dekade kemudian, anggota keluarga Cameron masih memandang kematiannya dan penyelidikan polisi sebagai sebuah perisitiwa gugurnya keadilan.
Hakim menerima alasan Peter bahwa ia menderita sebagai akibat dari pengalamannya selama kerusuhan Palm Island.
Berbicara di luar persidangan, Peter meminta maaf kepada orang-orang yang telah dikecewakannya.
"Saya meminta maaf kepada rekan-rekan saya, mantan rekan-rekan, teman-teman sepergaulan, saya telah membiarkan banyak orang kecewa, orang-orang yang percaya pada diri saya" katanya.
Ia menambahkan, "Saya hanya bisa meminta maaf dan melanjutkan hidup setelahnya."
Ia menuturkan, kerusuhan Palm Island memiliki dampak besar terhadap hidupnya. "Aku berharap tidak ada polisi lain ... yang memiliki karir seperti ini, yang akan terkenang selama sisa hidup mereka. Ini bukan seperti hari biasa Anda pergi bekerja dan benar-benar merasa Anda harus mengambil hidup Anda sendiri di tengah jalan,” ratapnya.
Peter mengakui penggunaan narkoba terkait dengan masa tugasnya di Palm Island. "Saya sudah menderita depresi dan seperti mati sejak peristiwa itu."