REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan, di antara empat anak yang ia temui hari ini, Kamis (4/11), dua anak masih mengalami trauma. Sedangkan lima anak lain belum dapat ditemui.
"Kepada mereka akan dilakukan terapi. Karena kalau tidak cepat ditangani, ini bisa menyebabkan degradasi akademik," kata Arist kepada wartawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakijan diduga melakukan pencabulan terhadap sembilan anak warga Jalan Karya Barat I, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dua anak telah divisum dan positif mengalami pelecehan seksual hingga penetrasi.
Salah seorang ibu korban, Yuliana mengatakan ia melihat adanya perubahan sikap pada anak perempuannya, L. Biasanya, L dikenal sangat penurut. Namun, setelah terbongkarnya kasus ini ia menjadi emosian. "Sebentar marah sebentar marah. Dia jadi suka ngelawan, ga bisa diomongin dikit aja," kata Yuliana.
Walaupun begitu, ia menganggap perubahan sikap ini tidak terlalu mempengaruhi prestasi akademik anaknya. L justru terlihat lebih rajin berangkat ke sekolah. L juga sempat mengeluh pada Yuliana karena mereka sempat menjadi bahan pembicaraan ibu-ibu di sekolah. Namun, Yuliana mencoba membesarkan hati anaknya.
"Ya gapapa diomongin mau gimana lagi, kita kan juga nggak ingin anak kita seperti ini," kata dia sembari berkaca-kaca.
L mengaku kepada Yuliana tak sampai mengalami penetrasi. Namun, melihat hasil visum dua korban lain, Yuliana mengaku tak siap menghadapi kenyataan jika anaknya juga mengalami hal tersebut. Oleh karena itu, ia memilih tak melakukan visum terhadap L.
Ketika ditanya apakah nantinya akan memaafkan Wakijan, ia mengatakan tidak. "Kalau damai nggak mau lah. Anak kita kaya gitu damai, enak amat," kata dia.