Jumat 05 Dec 2014 14:26 WIB
Perppu Pilkada Langsung

Zainudin Amali: Dari Awal Demokrat Sudah Tertipu

Rep: C 89/ Red: Erdy Nasrul
Zainudin Amali
Foto: Antara
Zainudin Amali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota komisi III fraksi Golkar, Zainudin Amali mengatakan sejak awal partai Demokrat hanya dijadikan alat politik KMP untuk meloloskan peket pimpinan Dewan.

Menurutnya penandatanganan kesepakatan untuk menerima Perppu SBY adalah siasat KMP untuk mencari dukungan tambahan dari Demokrat. "Jadi dari awal Demokrat sudah tertipu. Waktu itu kalau Demokrat tidak ada, paket pimpinan KMP hanya 4. Sehingga sudah tidak memungkinkan untuk masuk," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jumat (5/12).

Zainudin mengakui sejak awal ia tidak mempercayai kesungguhan KMP dalam mendukung perppu SBY. Menurutnya itu hanya siasat dalam berpolitik. "Saya sudah tidak percaya sejak awal, itu hanya siasat KMP," ungkap kader Golkar kubu Agung Laksono ini.

Ia mengungkapkan penandatanganan kesepakatan itu melibatkan semua sekjen. Demokrat akhirnya menyalurkan suara ke kelompok KMP dan menaruh Agus Hermanto dalam paket pimpinan Dewan yang diusung. Secara pribadi, Ia konsisten menolak mekanisme Pilkada lewat DPRD. Namun sikap resmi pihaknya (Kubu Agung Laksono) akan dibicarakan usai Munas Januari 2015. "Kita setelah Munas saja, awal Januari. Jelas kita mendukung pemilihan langsung," jelas Zainudin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement