Sabtu 06 Dec 2014 22:30 WIB

Warga Minta Tarif KA Ekonomi Rangkasbitung-Jakarta Rp 4.000

  Kereta api melintas di perlintasan rel kereta api Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (30/9). (foto : mgROL30)
Kereta api melintas di perlintasan rel kereta api Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (30/9). (foto : mgROL30)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah penumpang berharap PT Kereta Api Indonesia tidak menaikan tarif angkutan kereta api kelas Ekonomi jurusan Rangkasbitung-Jakarta terlalu tinggi. Mereka meminta kenaikan setidaknya tidak melebihi tarif Rp 4.000/orang.

"Saya kira dengan harga tiket sebesar Rp 4.000/orang itu dipastikan terjangkau bagi kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah," kata Samsudin, seorang penumpang warga Rangkasbitung di Lebak, Sabtu (6/12).

Ia mengatakan, pihaknya mendukung jika pemerintah berencana menghapuskan subsidi KA kelas Ekonomi, namun perlu dipikirkan kenaikkan tersebut agar tidak membebani masyarakat.

Sebagian besar pengguna jasa angkutan KA kelas Ekonomi Rangkasbitung-Jakarta berpenghasilan menengah ke bawah. Bahkan, mereka bekerja di sektor informal, seperti penjaga toko, buruh bangunan, pedagang, sopir, tukang jahit dan kuli panggul.

Karena itu, ia meminta PT KAI menyesuaikan kenaikan tersebut dengan kemampuan ekonomi masyarakat "Kami berharap idealnya tarif angkutan KA kelas Ekonomi sebesar Rp 4.000 atau naik Rp 2.000/orang dari tarif sebelumnya," katanya.

Ia menjelaskan, kenaikan tarif baru tersebut tentu PT KAI harus mengutamakan pelayanan keselamatan, kenyamanan dan keamanan. Selama ini, ujar dia, banyak para pedagang, pencopet, pengamen berkeliaran dalam gerbong kereta tanpa penertiban.

Mereka petugas keamanan hanya difokuskan pada pengamanan stasiun saja. "Kami minta petugas pengamanan KA itu dimaksimalkan dalam perjalanan KA itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman," katanya.

Ketua Komunitas Pengguna Angkutan KA Rangkasbitung Abdurohim mengatakan PT KAI perlu memikirkan kenaikkan tarif baru tersebut dengan kemampuan ekonomi masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan. Sebab kebanyakan penumpang Rangkasbitung yang bekerja di Jakarta sebagai pekerja informal.

Pendapatan pekerja informal itu relatif kecil sehingga kemampuan mereka terbebani jika harga tiket di atas Rp 5.000 per orang. "Kami mengusulkan besaran tarif angkutan KA kelas Ekonomi Rangkasbitung-Jakarta sebesar Rp 4.000 per orang," katanya.

Menurut dia, berdasarkan informasi dari PT KAI bahwa kenaikkan tarif baru tersebut mulai diberlakukan 1 Januari 2015.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement