Senin 08 Dec 2014 16:46 WIB

Sore ini, Priyo dan Agun Serahkan Kepengurusan Golkar ke Menkumham

Rep: c01/ Red: Joko Sadewo
Ketua DPP Partai Golkar Agun Gunandjar, saat mendaftarkan kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas IX di Ancol, Senin (8/12)
Foto: c01
Ketua DPP Partai Golkar Agun Gunandjar, saat mendaftarkan kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas IX di Ancol, Senin (8/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kajian dan Litbang Indra J. Piliang menyatakan kepengurusan DPP Partai Golkar 2014-2019 akan diserahkan sore ini kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Penyerahan kepengurusan ini sesuai target yang dijanjikan dalam Musyawarah Nasional Golkar di Ancol kemarin, Ahad (7/12).

Indra menyatakan melalui akun Twitter pribadinya bahwa ada dua petinggi Partai Golkar yang akan menyerahkan laporan kepengurusan tersebut. Ia menulis yang akan menyerahkan kepengurusan DPP Partai Golkar 2014-2019 pada Kemenkumham ialah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso dan Ketua DPP Agun Gunanjar Sudarsa. Agun pun mengiyakan hal ini. "Siap," balas Agun melalui akun Twitter pribadinya @kangagun, Senin (8/12).

Indra menjelaskan, sesuai Undang-undang Partai Politik, Kemenkumham memang memiliki kewenangan untuk menerima pendaftaran partai politik. Mengenai masalah keabsahan maupun sengketa yang akan timbul, Indra menyatakan hal tersebut akan ditentukan dalam pengadilan. "Soal yg keabsahan. Sengketa? Pengadilan." tulis Indra melalui akun pribadinya @IndraJPiliang, Senin (8/12).

Melalui akun Twitter pribadinya, Indra pun menyatakan justru Musyawarah Nasional versi Aburizal Bakrie di Bali yang diragukan keabsahannya. Ia menjelaskan dalam Munas Bali tidak ada mekanisme pemilihan ketua umum. Selain itu, tidak ada pula penyebutan Aburizal sebagai calon ketua umum. Aburizal langsung diangkat menjadi ketua umum secara aklamasi. "Tdk sah itu," terang Indra.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement