REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Dewan Nasional Muslim di Kanada mengutuk tindakan propaganda warga Ottawa, Kanada, yang mengajak umat Muslim di Kanada untuk menyerang negaranya. Ajakan ini terkait partisipasi Kanada dalam koalisi Amerika Serikat menggempur Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
"Kami mengutuk kekerasan dan ekstremisme dengan propaganda ini dan kelompok teror lainnya," ujar Direktur Eksekutif Dewan Nasional Muslim Kanada Ihsaan Gardee seperti dilansir Islam Online, Senin (8/12).
Pernyataan ini timbul setelah laporan bahwa seorang warga Ottawa bernama John Maguire yang menyebut dirinya Abu Anwar al-Canadi dan Yaha telah memposting sebuah video propaganda secara online.
"Pesan kami kepada siapa saja yang mengemban, mendukung, atau dengan cara apapun mendukung ideologi kekerasan bahwa tindakannya tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam," tegasnya.
Muslim di Kanada sendiri tercatat sekitar 2,8 persen dari 32,8 juta penduduk Kanada. Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa mayoritas Muslim bangga menjadi warga Kanada.
Sebelumnya, beberapa kelompok Muslim Kanada telah mengutuk dua serangan terhadap tentara di Quebec dan pembunuhan penjaga kehormatan di War Memorial Nasional oleh seorang pria bersenjata yang kemudian menyerbu gedung parlemen.