Selasa 09 Dec 2014 18:50 WIB

Angin Kencang Tumbangkan Puluhan Pohon di Surabaya

Pohon Tumbang - ilustrasi
Pohon Tumbang - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Puluhan pohon dan tiang listrik di pusat Kota Surabaya, Selasa (9/12)  sore, tumbang dan melintang di tengah jalan akibat hujan deras disertai angin kencang.

Pantauan di sejumlah lokasi tampak puluhan pohon tumbang di sejumlah jalan seperti Jalan Basuki Rahmat, Pemuda, Pacar Keling, Genteng, Darmo, Panglima Sudirman dan lainnya. Selain itu, tiang listrik juga roboh dan melintang di tengah jalan atau depan Balai Yasa Jalan Tapak Siring.

Sekretaris Satkorlak Penanggulangan Bencana Kota Surabaya, Sumarno, mengatakan, dampak cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan kemacetan total terjadi di sejumlah wilayah pusat kota. "Sementara ini belum ada laporan korban, tapi dampaknya memang terjadi kemacetan di mana-mana," katanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menurunkan sejumlah petugas dari dinas kebersihan dan pertamanan, Satpol PP, Bakesbanglinmas, dan Dinas Perhubungan.

"Beberapa SKPD (Satuan Perangkat Pemerintah Daerah) turun, untuk membersihkan pohon tumbang, ranting yang berserakan di jalan," katanya.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di Surabaya sebenarnya pihaknya jauh-jauh hari telah mengingatkan pada tim reklame untuk memberikan imbauan kepada pemilik reklame agar mengecek kondisi tiang reklame masing-masing.

Sementara itu, terhadap antisipasi robohnya pepohonan, dinas kebersihan dan pertamanan melakukan pemotongan ranting pohon yang menjulang di tengah jalan .

"Jauh-jauh hari musim hujan, kita sudah ingatkan tim reklame untuk memantau reklame yang usianya sudah lama atau membahayakan," kata Soemarno yang juga Kepala Bakesbanglinmas.

Ia menambahkan, cuaca ekstrem berlangsung sekitar Pk. 14.30 WIB. Ia memperkirakan kecepatan angin mencapai 45 Km/jam."Kecepatan angin tadi sekitar 45 Km/jam, dan terjadi di pusat kota," katanya.

Soemarno mengatakan, memasuki musim penghujan ini, pihaknya senantiasa dalam posisi siap siaga guna menghadapi dampak yang ditimbulkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement