REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Major League Soccer (MLS) dan para pendukung DC United tengah berduka cita. Rasa itu muncul setelah kematian tiga orang penggemar DC United pada Senin, (8/12) waktu setempat. Penyebab kematian karena sebuah pesawat Jet jatuh menabrak pemukiman yang berada di sekitar Gaithersburg, Maryland.
Kapten Polisi Negara bagian Montgomery, Paul Starks, mengatakan mayat seorang ibu bernama Marie Gemmell (36) ditemukan di lantai kamar mandi bersama bayi dan anaknya yang masih berusia 3 tahun setelah kecelakaan.
"Sepertinya sang ibu mencoba melindungi anak-anaknya dengan tubuhnya setelah pesawat Jet menabrak rumahnya dan meledak," ujar Paul Starks kepada ABC News, dilansir dari laman shopatmain, Rabu, (10/12).
Terlihat dari posisi mayat sang ibu dan anak-anaknya saat ditemukan, tampak sang ibu berusaha melindungi anak-anaknya dari asap dan api yang menyembur dari Jet.
Marie Gemmell dan dua anaknya merupakan anggota dari Screaming Eagles, sebuah kelompok pendukung klub DC United yang paling terkenal dan banyak masanya.
Berdasarkan laporan dari laman resmi MLS, pengurus Screaming Eagles mengatakan Gemmel dan suaminya telah bergabung dengan kelompok pendukung DC United sejak tahun 2003. Beruntung ketika kecelakaan pesawat menimpa rumah mereka, suaminya yang bernama Ken sedang tidak ada di rumah. Setelah musibah tersebut kelompok pendukung DC United juga telah menyiapkan dana untuk membantu keluarga Gemmell.
Berita kecelakaan tersebut juga menewaskan tiga orang lagi yang berada di dalam pesawat Jet menimbulkan respon yang penuh haru biru lewat Twitter pada hari Senin. Sejumlah pendukung dari kelompok lain pun mengatakan belasungkawa kepada keluarga sang ibu beranak dua dan kepada Screaming Eagles tersebut.
"#Empire SC: turut berduka cita untuk @ScreamingEagles atas kehilangan tiga orang keluarganya," demikian cuitan yang menghiasi Twitter. "#Midnight Riders: Kabar buruk dari teman kita @ScreamingEagles. Pada saat seperti ini kita semua adalah bagian dari komunitas sepakbola yang sama."
Ikuti Whatsapp Channel Republika