Kamis 11 Dec 2014 20:00 WIB

Ditempatkan Jadi Ketua Fraksi Golkar Kubu Agung di MPR, Ini Jawaban Agun

Rep: c89/ Red: Bilal Ramadhan
Agun Gunanjar
Foto: Yogi Ardhi/ Republika
Agun Gunanjar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Golkar kubu Agung Laksono, Agun Gunanjar Sudarsa angkat bicara soal penempatan dirinya menjadi ketua fraksi Golkar di MPR. Menurutnya itu adalah konsekuensi keputusan Musyawarah Nasional.

Golkar tetap berkehendak pemilihan presiden secara langsung serta menolak adanya KIH dan KMP di MPR. Ia memaparkan keberadaanya sebagai ketua fraksi bukan untuk mempersoalkan keanggotaan fraksi. Bukan pula untuk membangun kekuatan dengan jumlah anggota yang mendukung.

"Ini masalah soliditas,  jadi saya tidak akan membelah kekuatan yang memisahkan kedua kubu," kata Agun lewat pesan singkat kepada Republika, Kamis (11/12).

Ia menegaskan sesungguhnya internal Golkar adalah satu. Permasalahannya terletak pada aspek legal kostitusional. Yang saat ini sedang di proses di kemenkumham sesuai UU No 2 Tentang Parpol dan AD/ART nya partai Golkar.

Ia berharap pemerintah tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk mengambil keputusan. Sehingga bisa memberi kepastian hukum bagi semua kader Golkar. Dalam menjalankan tugas konstitusional, memecahkan kebekuan politik. Serta dapat terus menjalin komunikasi politik antara pemerintah dan DPR.

"Semakin Pemerintah berlama lama, semakin berdampak atas efektivitas jalannya pemerintahan, dan Rakyat jadi korban," jelas Agun.

Sebelumnya, Pimpinan DPR, Fadli Zon menegaskan tidak akan mengesahkan perombakan pimpinan fraksi Golkar di DPR/MPR versi Munas Jakarta. Fadli menilai, Munas yang sah adalah yang terjadi di Bali. Selain itu, dua kubu yang berseteru, kata dia, sama-sama belum mendapat pengesahan dari kemenkumham.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement