REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand mengatakan bahwa negaranya tidak khawatir tentang peringatan Amerika Serikat tentang terorisme di Thailand dan menegaskan bahwa militer tidak memiliki petunjuk tentang keberadaan penjara rahasia Badan Intelijen Pusat AS (CIA) di Thailand.
Kepala Angkatan Pertahanan, Jenderal Worapong Sanganet, memberi jaminan bahwa sektor keamanan Thailand telah memantau terorisme di negeri ini.
''Peringatan AS untuk warganya yang tinggal dan bepergian di Thailand untuk berhati-hati dari serangan teroris merupakan langkah biasa dengan kekuatan raksasa, karena biasa memperingatkan rakyatnya tentang ancaman terorisme di negara-negara lain juga,'' kata Jenderal Worapong menekankan bahwa rakyat Thailand tidak perlu panik.
Ditanya tentang apa yang disebut penjara rahasia CIA di Thailand dan apakah itu tidak akan menyebabkan negara menjadi target serangan teroris, panglima tertinggi mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak memiliki informasi mengenai hal tersebut.
Dia mengatakan badan yang berhubungan dengan keamanan nasional selalu waspada mengenai kemungkinan serangan teroris, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan, meskipun laporan-laporan yang telah dikeluarkan oleh CIA mengatakan bahwa Thailand bisa menjadi target terorisme.
''Thailand tetap aman untuk bepergian,'' Jenderal Worapang menegaskan.
Pada Rabu, Senat AS menyampaikan dakwaan memberatkan praktek CIA, menuduh badan mata-mata itu menimbulkan rasa sakit dan penderitaan di kalangan tahanan di berbagai lokasi di luar batas-batas hukum.
Dalam laporan tersebut, satu penjara rahasia 'waterboarding' dikaitkan dengan lokasi di Thailand, di mana penyiksaan tidak manusiawi tersangka teroris Muslim dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kemungkinan serangan terorisme. Pemerintah Thailand telah membantah mengetahui tentang keberadaan penjara tersebut.