REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Partai Pheu Thai pada Senin (21/8/2023) mengumumkan bahwa mereka berencana membentuk pemerintahan baru dengan koalisi 11 partai yang mencakup dua partai pro-militer. Dua partai pro-militer itu berafiliasi dengan mantan perdana menteri Prayuth Chan-ocha.
Parlemen Thailand diperkirakan akan mengukuhkan perdana menteri ke-30 pada Selasa (22/8/2023), setelah kebuntuan selama tiga bulan pascapemilu pada Mei. Pemimpin Pheu Thai, Chonlanan Srikaew mengatakan, mitra koalisi sepakat mencalonkan taipan real estate Srettha Thavisin sebagai pemimpin baru.
Pheu Thai menempati posisi kedua dalam pemilihan. Partai ini mendapat kesempatan untuk membentuk pemerintahan setelah anggota Senat yang konservatif tidak mendukung kandidat dari Partai Move Forward yang progresif.
Banyak anggota Senat, yang ditunjuk oleh pemerintahan militer yang dipimpin Prayuth, menentang pemimpin Move Forward, Pita Limjaroenrat sebagai perdana menteri. Karena Pita memiliki agenda untuk mereformasi undang-undang yang melarang pencemaran nama baik keluarga kerajaan Thailand.