Ahad 14 Dec 2014 17:55 WIB

Pakar: Karangkobar Zona Paling Rawan Longsor

Petugas mencoba membuka jalan di lokasi longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah
Foto: twitter
Petugas mencoba membuka jalan di lokasi longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pakar Geologi Universitas Gadjah Mada Dwikorita Karnawati mengatakan wilayah Kecamatan Karangkobar merupakan zona yang paling rawan longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Di Jawa Tengah yang paling rawan longsor Banjarnegara, dan di Banjarnegara yang paling rawan longsor di Kecamatan Karangkobar. Jadi sudah masuk zona merah dari yang termerah," kata Dwikorita yang juga Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Ahad (14/12).

Menurut dia, Kecamatan Karangkobar dinilai paling rawan karena memiliki struktur tanah yang gembur dengan posisi kemiringan lerengnya cukup terjal. "Sehingga jika hujan turun, air akan terserap di tanah. Dan jika air yang tergenang cukup banyak, tanah akan mudah meluncur (longsor)," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, wilayah itu juga dilalui jalur patahan yang mengakibatkan ikatan batuan-batuan sebagai fondasi tanah, terbelah-belah dan rapuh. Apalagi, jenis batuannya juga merupakan batuan lempung yang licin jika terkena air.

"Sehingga volume longsor akan lebih besar karena juga turut terdorong oleh patahan batuan yang licin," kata dia.

Lebih dari itu, ia juga memperkirakan wilayah rawan longsor itu juga tidak hanya terjadi di satu titik, melainkan juga rentan terjadi di sepanjang jalur patahan. "Karena dilalui jalur patahan, maka yang memiliki potensi longsor bukan hanya di titik itu saja, melainkan masih banyak lagi titik lain," kata dia.

Oleh karena itu ia berharap masyarakat yang tinggal di wilayah itu bersedia direlokasi, atau minimal segera mengungsi ketika terjadi hujan deras. "Misal sudah dilakukan reboisasi pun, wilayah itu tetap berisiko dan tidak aman lagi untuk ditinggali," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement