Senin 15 Dec 2014 18:44 WIB

300 Warga Cina Akan Bergabung Dengan ISIS

Rep: c84/ Red: Joko Sadewo
Kelompok bersenjata ISIS.
Foto: AP
Kelompok bersenjata ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sekitar 300 orang Cina dilaporkan akan bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Pemerintah Cina mengkhawatirkan adanya ancaman bagi negaranya menyusul kabar bergabungnya warganya membantu ISIS.

Pemerintah Cina sendiri telah menyatakan keprihatinannya tentang keberadaan ISIS. Meski demikian, Cina juga belum menunjukkan tanda-tanda bergabung dengan pasukan koalisi pimpinan AS menghadapi ISIS di Irak dan Suriah.

Global Times mengatakan bahwa orang Cina dari Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM) bepergian ke Suriah melalui Turki untuk bergabung dengan ISIS "Menurut informasi dari berbagai sumber, termasuk petugas keamanan dari wilayah Kurdi Irak, Suriah dan Lebanon, sekitar 300 militan Cina berjuang dengan ISIS di Irak dan Suriah," begitu yang disebutkan di Global Times.

Pejabat Cina sebelumnya menyalahkan ETIM atas sejumlah serangan di Xinjiang yang merupakan rumah bagi orang-orang Muslim Uighur. Pada Juli lalu, utusan Cina untuk Timur Tengah, Wu Sike, mengatakan terdapat sekitar 100 warga China yang kebanyakan dari mereka anggota ETIM berada di Timur Tengah untuk menjalani pelatihan bersama ISIS, seperti dikutip Reuters, Senin (15/12).

Cina mengatakan militan ETIM juga bersembunyi di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan tak berpemerintahan dan ingin membuat negara terpisah di Xinjiang. Sebaliknya, pendukung hak asasi manusia berpendapat bahwa marginalisasi ekonomi Uighur dan pembatasan pada budaya dan agama mereka adalah penyebab utama kekerasan etnis di Xinjiang yang telah menewaskan ratusan orang dalam dua tahun terakhir. Cina juga telah mengkritik pemerintah Turki yang menawarkan perlindungan bagi pengungsi Uighur yang melarikan diri dari Cina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement