Senin 15 Dec 2014 19:02 WIB

Kartu Sakti Jokowi Belum Diterima, Tapi Manfaatnya Sudah Bisa Dinikmati

Rep: Yulianingsih/ Red: Joko Sadewo
Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sehat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meski empat kartu sakti dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga diterima masyarakat Kota Yogyakarta, namun mereka sudah bisa menikmati manfaat dari keempat kartu tersebut.

Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat (Yankesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta FX Kuswinarto mengatakan, meski dalam wujud fisik masyarakat belum menerima kartu sakti tersebut. Namun masyarakat sudah bisa menerima manfaatnya. Kartu sakti yang kemanfaatanya bisa dinikmati masyarakat itu adalah Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS)

"Untuk KIS dapat dilayani kepada pemegang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (JKN PBI), Ke depan akan ada kartu KIS dan kartu lainnya seperti Akses, Jamkesmas dan JKN akan melebur jadi satu" katanya, Senin (15/12).

Menurutnya, pemegang KIS memiliki kesamaan dengan pemegang JKN PBI dari BPJS. Data itu juga sama dengan yang selama ini mendapatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

Namun kata dia,  yang sedikit membedakan dari cakupan program KIS dengan JKN PBI. Dia menyebut, untuk program KIS juga akan mencakup jaminan kesehatan bagi orang-orang terlantar seperti gelandangan pengemis dan anak jalanan. Saat ini seluruh Puskesmas di Kota Yogyakarta sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga dapat memberikan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Sementara itu  Kepala UPT  Penyelenggara Jaminan Kesehatan Daerah (JPKD) Umi Nur Chariyati menambahkan jika ada pemegang KIS dari luar DIY yang berpindah ke Yogyakarta membutuhkan pelayanan akan tetap diberikan. “Akan tetap diberikan. Sudah ada koordinasi tentang itu,” katanya.

Sementara itu Kepala UPT Jaminan Pendidikan Daerah (JPD) Dinas Pendidikan (Disdik) Suryatmi menjelaskan data program KIP di tahun 2014 sama dengan data program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang diakses dengan Kartu Perlindungan Sosial(KPS). Jumlah pemegang KPS BSM di SD ada 6.291 siswa, SMPA 3.140 siswa. SMA 839 siswa dan SMA 3.907 siswa.

Besaran bantuan untuk KPS BSM untuk SD Rp 450 ribu/siswa/tahun, SMP Rp 750 ribu/siswa/tahun dan SMA/SMK Rp 1 juta/siswa/tahun. Bantuan itu langsung masuk ke rekening siswa dan orangtua yang mengambil. “Mekanismenya tahun 2014 dengan KPS. Untuk tahun 2015 saat ini masih proses pendataan pengusulan dari siswa pemegang KPS,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement