REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyatakan kesiapannya dalam menghadapi bencana longsor yang berpotensi terjadi selama musim hujan. Kesiagaan Pemkot Bogor menjadi langkah antisipasi dalam menghadapi bencana tanah longsor di beberapa titik rawan di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyatakan, ia akan memaksimalkan fungsi satuan pelaksana (satlak) bencana, seperti Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Dinas Kesehatan, TNI dan Polri, Satuan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan UPT Pemadam Kebakaran. Selain itu, ia juga akan berkoordinasi dengan camat dan lurah di seluruh Kota Bogor.
"Kelengkapan dan kelayakan peralatan juga kesiapan petugas dan relawan telah diperiksa secara keseluruhan," ujar Bima, Kamis (18/12).
Mengenai Operasi Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (OPD BPBD) yang belum dimiliki Kota Bogor, Bima mengaku baru akan membentuknya pada awal 2015. OPD BPBD nantinya akan menggunakan anggaran tahun 2015.
"Pembentukan BPBD masih harus direncanakan secara matang mengingat sejumlah bencana di Kota Bogor perlu penanganan profesional," jelasnya.
Selama musim hujan sejak November lalu, bencana longsor telah terjadi di sejumlah tempat di Kabupaten Bogor. Diketahui wilayah yang berada di daerah aliran sungai menjadi wilayah paling rawan longsor. Selain itu, kontur tanah yang tidak rata juga menjadi penyebab banyaknya terjadi longsor, seperti di wilayah Bogor Selatan dan Bogor Tengah.