REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Militer Pakistan melancarkan 20 serangan udara ke sejumlah tempat persembunyian Taliban, di daerah perbatasan Peshawar. Sedikitnya 57 militan tewas akibat serangan udara tersebut.
Tentara Pakistan melakukan aksi balasan atas serangan militan Taliban ke sekolah militer di Peshawar. Mereka meluncurkan serangan udara ke sejumlah tempat persembunyian Taliban di daerah lembah Tirah Khyber, wilayah suku yang berbatasan dengan Peshawar.
"Operasi terbaru diluncurkan setelah insiden tragis pada Selasa (16/12) di mana setidaknya 145 orang yang sebagian besar anak-anak sekolah tewas," kata Direktur Jenderal Inter-Service Public Relations (ISPR) Mayor Jenderal Asim Bajwa, seperti dikutip Dawn pada Kamis (18/12).
Aksi balasan tersebut sebagai buntut atas serangan mematikan Taliban, di sebuah sekolah yang dikelola militer di Peshawar. Jenderal Bajwa menambahkan, hingga saat ini serangan udara masih berlangsung.
Jet tempur Pakistan membom 20 tempat persembunyian gerilyawan Taliban di distrik suku Khyber. Sementara pasukan darat berpindah memasuki lembah Tirah, yang berisi hamparan pegunungan dekat perbatasan dengan Afghanistan. Di wilayah tersebut telah lama menjadi sarang kelompok militan yang berafiliasi dengan Alqaidah.
Seperti dilansir News24.com, secara terpisah pasukan paramiliter menewaskan lima tersangka militan Taliban dalam serangan ke kota pelabuhan selatan Karachi.
Di Peshawar, kehidupan perlahan kembali normal setelah sebelumnya banyak toko tutup untuk berkabung mengingat korban serangan mematikan. Di ibukota Islamabad, pemimpin politik dan militer membuka musyawarah untuk membahas apa yang disebut pejabar sebagai rencana baru untuk aksi melawan militansi.
Sementara itu, Perdana Menteri Nawaz Sharif berjanji pada Rabu (17/12), untuk menghancurkan militan dengan kekuatan penuh yang dimiliki Pakistan. Ia pun segera mencabut moratorium enam tahun, untuk eksekusi tersangka terorisme.
Ribuan warga Paksitan turun ke jalan di seluruh kota-kota mengutuk serangan Taliban. Mereka mendesak pemerintah untuk memberikan tindakan tegas pada para militan.