REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh menghadiri undangan kehormatan dari Kerukunan Keluarga Banjar di Jambi. Sultan Banjar ini berada di Jambi untuk menerima penghargaan dari Presiden RI pada puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Sabtu (20/12).
“Saya diundang oleh Kerukunan Keluarga Banjar di Jambi untuk bersilaturahim. Nah dalam konteks budaya, kami pun menambah niat untuk bersilaturrahmi dengan warga Banjar yang mengundang kami,” ujar Sultan H Khairul Saleh kepada ROL, Sabtu (20/12).
Dalam pertemuan yang digelar Jumat (19/12) malam itu, Sultan H Khairul Saleh bertemu dengan sejumlah tokoh Banjar di Jambi antara lain; Ketua Kerukunan Keluarga Banjar (KBB) Datu Hatta Ariffin, Mahmuddin Abu Muntaz, H Hajrin Nurdin pengusaha sukses dan Ketua DPW PAN Propinsi Jambi, serta seluruh kerukunan keluarga Banjar yang ada di Jambi ini.
Menurut Sultan H Khairul Saleh, Urang Banjar hijrah ke luar daerah, seperti ke Jambi, umumnya karena beberapa motif. Bisa karena motif ekonomi untuk berdagang atau memperbaiki taraf hidup, menuntut ilmu, menjadi guru agama dan sejenisnya yang bersifat nonpolitik. Sultan Banjar menyebut urang Banjar tergolong pandai membawa diri dan selalu menjaga marwah urang Banjar.
"Saya berharap agar masyarakat Banjar yang berada di Jambi dapat melakukan antisipasi terhadap dampak negatif yang merugikan masyarakat Banjar sendiri sehingga dapat hidup rukun," ungkapnya.
Ketua KKB Provinsi Jambi, Datu Hatta Ariffin menyatakan sangat senang bisa bersilaturahim dan temu kangen dengan Sultan Banjar. "Ini adalah momen yang sangat kami tunggu-tunggu," ucap Datu Hatta. Silaturahim yang digelar di Pak Raden Resto itu dihadiri sebanyak 94 orang.
Dalam kesempatan itu, Sultan Banjar menyampaikan bahwa pihaknya beberapa waktu lalu telah mengeluarkan maklumat berisi imbauan kepada masyarakat, khususnya warga Banjar di mana saja berada, baik di banua maupun luar daerah.
"Intinya saya menekankan bahwa warga Banjar di manapun merupakan bagian dari NKRI, karenanya wajib menjaga persatuan dan kesatuan, kerukunan, kebersamaan, persaudaraan, rasa bakulawarga dan badingsanak dengan sesama, menghindari saling hasut dan curiga serta kekerasan apa pun alasannya," tegasnya.
Sultan meminta agar warga Banjar pandai-pandai membawa diri. "Di mana batis bajajak di situ langit diusung. Selalu rakat mufakat dan bersama-sama memperjuangkan kebaikan dan perdamaian, dan jangan mambari supan banua dengan selalu menjaga marwah urang Banjar," ujarnya.
"Saya kira sangat penting dan tepat, perlu diulang-ulang oleh tetuha adat dan tokoh masyarakat, supaya warga Banjar di luar daerah dapat mengetahui, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Sultan.