REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada minggu pagi di tanggal 20 Desember 1983, hadiah paling berharga di dunia olahraga menghilang tanpa jejak. Adalah trofi Jules Rimet yang dicuri dari dalam kotak kaca anti peluru di markas Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Jeneiro.
Pencarian besar-besaran pun dilakukan oleh pemerintah Brasil hingga putus asa. Berbagai spekulasi juga bermunculan terkait hilangnya trofi. Ada yang menyebutkan trofi tersebut dilebur menjadi emas batafab, adapula yang mengatakan bahwa Brasil tidak pernah memiliki trofi Jules Rimet yang asli melainkan sebatas replika.
Bahkan, beberapa diantaranya menyebutkan pencarian tersebut merupakan konspirasi untuk membuat para pejabat sepak bola terkenal lantaran haus akan kekuasaan. Hingga saat ini, kehilangan trofi Piala Dunia menjadi misteri dalam sejarah olahraga.
Sayangnya, ini bukan kali pertama trofi tersebut hilang. Sebelumnya, pada 20 Maret 1966, tepat sebelum turnamen di Inggris trofi itu hilang, tapi ditemukan seekor anjing bernama Pickles di sebuah taman.
Trofi Jules Rimet merupakan patung emas dari Nike berbentuk dewi kemenangan Yunani sekaligus dijadikan sebagai trofi Piala Dunia. Nama Jules Rimet dipilih sebagai penghargaan bagi mantan presiden Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) yang saat itu menjabat.
Jules Rimet dibuat oleh pematung Prancis, Abel Lafeur, pada tahun 1930 sebagai hadiah gelaran perdana Piala Dunia. Uruguay mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai negara pertama yang meraih trofi Jules Rimet. Lalu, pada tahun 1934, trofi berpindah ke tangan Italia sebagai juara bertahan hingga 1938.