REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Intensitas hujan tinggi di Kota Solo dan sekitar belakangan ini, menyebabkan ketinggian elevasi air di Sungai Bengawan Solo naik. Pantauan beberapa hari terakhir, ketinggian air sudah mencapai 'bibir' sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
Kepala Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Singgih Bagjon mengatakan volume air di Bengawan Solo memang cenderung meningkat. Hal itu bukan hanya disebabkan karena curah hujan yang ada di kota Solo saja, melainkan juga curah hujan di wilayah sekitarnya. Terutama daerah hulu Bengawan Solo.
Menurutnya kondisi Sungai Bengawan Solo, belakangan debit air memang cenderung naik. Bahkan, beberapa hari lalu sempat mencapai 'bibir' sungai. Meski demikian, warga yang tinggal di area terdampak bencana telah melakukan persiapan jika banjir sewaktu-waktu datang.
''Pihak Kelurahan setempat juga siaga, telah menyiapkan tenda dan keperluan lain,'' ujarnya, Sabtu (20/12) kemarin.
Warga juga sudah waspada. Dan, siap dengan kemungkinan yang terburuk terjadi banjir. Berdasarkan pengalaman beberapa tahun lalu, warga akan mengungsi kesebelah luar tanggul jika banjir tiba-tiba datang. Persiapan seperti tenda yang dulu dipakai waktubanjir tahun 2007 juga telah disiapkan.
Disinggung mengenai sejumlah tanggul yang rawan retak, Singgih mengatakan tanggul yang ada sekarang diperkirakan masih aman. Ia berharap mudah-mudahan tidak jebol diterjang luapan air Sungai Bengawan Solo.
"Saat ini, petugas mulai dari kelurahan Sewu sampai Sankrah sering dipantau. Dan, sepertinya memang masih aman. Warga nulai was-was. Harapan warga semoga saja intensitas hujan segera berkurang. Sehingga banjir tidak terjadi lagi," jelasnya.