REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski masih misteri personelnya, tim sembilan diklaim telah bekerja oleh sang penggagas, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Tim reformasi sepak bola Indonesia itu disebut tengah saling berdiskusi dan lirik kanan-kiri.
Namun, sejumlah pesan tak henti tertuju pada menpora, jangan lupakan luka sepak bola gajah. Boroknya masih menganga, baunya tak kunjung hilang. "Dan Gajah-gajah di Sleman masih berkeliaran," kata Ketua Slemania, Lilik Yulianto, Senin (22/12).
Slemania menjadi pionir kelompok pengungkapan aktor sepak bola gajah, jauh sebelum tim sembilan digagas. Merupakan buah keprihatinan dari tumpulnya investigasi yang dilakukan Komisi Disiplin PSSI. Investigasi yang dilakukan Hinca Panjaitan cs, hingga kini pun belum mampu mengungkap aktor di balik dagelan bola 26 Oktober silam.
Tim Pencari Fakta kini menunggu langkah kongkret dari tim sembilan menpora. Slemania mengklaim telah memiliki sejumlah whistleblower, para pemain, saksi mata, hingga sejumlah pihak yang telah berkomitmen berani buka suara. Namun demikian, hingga hari ini pihaknya belum melihat gerak-gerik pengungkapan yang dilakukan menpora.
"Kami punya keterangan para pemain, ofisial hingga saksi. Mereka telah berjanji, dia akan bersaksi jika menpora mengawal pengusutan ini hingga tuntas," ujar Lilik menambahkan. Slemania mengaku siap menjembatani pihak menpora dengan para pemain yang telah berikrar bakal buka suara.
PSS Sleman menjadi pelaku sekaligus korban sepak bola gajah yang terjadi antara timnya saat melawan PSIS Semarang di semi final divisi utama. Kedua tim disanksi ratusan juta, hingga larangan tampil seumur hidup bagi para pelatih dan pemainnya.