Jumat 26 Dec 2014 14:46 WIB

Ini Krononologi Dugaan Pemerkosaan Turis Cina di Bandara Soekarno-Hatta

Rep: c96/ Red: Mansyur Faqih
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, SY telah pulang ke Cina. Itu setelah adanya dugaan SY diperkosa oleh R dan B petugas Aviation Security Angkasa Pura II (23/12) dini hari.

"Dalam pemeriksaan (R dan B) mengakui menggauli (SY)," kata Rikwanto di kantornya, Jumat 26/12). 

Namun, kata dia, kepolisian masih menunggu SY untuk membuat laporan dan melakukan visum. Hal itu untuk memperkuat adanya dugaan pemerkosaan terhadap SY oleh R dan B. 

Menurut dia, kepolisian pun telah memeriksa rekaman CCTV di Hotel Pop. Tujuannya, untuk melihat apakah ada unsur pemaksaan atau intimidasi saat SY dibawa ke Hotel Pop oleh R dan B. 

"Tidak terlihat suatu tindakan seperti pemaksaan, intimidasi, ajakan kasar," kata Rikwanto memberitahukan ihwal rekaman CCTV saat SY, R dan B ke Hotel Pop.

Rikwanto menuturkan, di Hotel Pop terjadi dialog bahasa tubuh di antara mereka bertiga. Sehingga terjadilah hubungan intim. "Setelah selesai, R meninggalkan uang seratus ribu, B meninggalkan uang dua ratus ribu," terangnya. 

Pada pukul 10.00, ujar Rikwanto, wanita Cina itu terbangun di Hotel Pop. SY kemudian langsung pergi ke Bandara Soekarno-Hatta dengan berjalan kaki. "Di Terminal 1, dia (SY) teriak-teriak nangis sehingga menghebohkan," katanya. 

Dari sini, ujar Rikwanto, petugas kepolisian yang sedang melakukan pengamanan menghampirinya dan langsung membawa SY ke Polres Bandara Soekarno-Hatta. 

Petugas pun berinisiatif memanggil seseorang yang bisa berbicara bahasa Mandarin. Dari komunikasi yang dilakukan antara SY dan seseorang yang diminta oleh petugas, SY mengaku diperkosa oleh dua petugas Aviaton Security Angkasa Pura II. 

Rikwanto menambahkan, SY agak sulit diajak berkomunikasi saat itu. Akhirnya, kepolisian meminta bantuan ke Kedutaan Besar Cina untuk menangani kasus ini. 

Bersama petugas polisi, pihak Kedutaan Besar Cina mendatangi Hotel Pop mengambil tas milik SY. Setelah itu, SY dibawa ke Kedutaan Besar Cina. "Besoknya sudah dipulangkan ke Tiongkok," katanya. 

Rikwanto menambahkan, saat ditemukan oleh R dan B, SY tidak memiliki paspor. "Terakhir kita dapatkan informasi, di Imigrasi sudah ada paspornya waktu dia pulang," ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement