Sabtu 27 Dec 2014 23:13 WIB

Menuntun Peserta Tahan Tantangan Berdakwah

Rep: C64/ Red: Julkifli Marbun
Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, FAKFAK -- Mendidik para pemuda tahan tantangan dalam berdakwah menjadi pelajaran utama yang diajarkan dalam Jambore Dakwah Internasional, Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN). Pembina AFKN Ustaz Fadzlan Garamatan berkata, dakwah islam itu penuh dengan tantangan yang berbeda-beda dari satu dengan yang lainnya.

"Inilah alasan mengapa jambore dakwah internasional ini dilaksanakan di Pulau Ugar. Melihat bahwa kehidupan di sini masih sangat sederhana, mendapatkan air saja susah, ke MCK pun susah," ujarnya.

Hal ini dilakukan agar orang-orang yang datang dalam kekurangan itu, mulai untuk  mengerti, memahami dan bertindak, bukan sebaliknya yang hanya berdiam diri saja. Sehingga, akan berpikir bagaimana medan dakwah mereka nantinya dan bagaimana harus bertindak.  Mengingat antara medan tantangan satu dengan yang lainnya berbeda-beda.

"Secara hakiki, inilah strategi yang kami terapkan kepada para peserta di Jambore ini. Tak hanya yang memahami Islam tapi menjadi sosok pemuda yang dapat menjaga sholatnya,  moral diri dan bangsanya," jelanya.

Selain itu, memberi pesan kepada yang lainnya bahwa kegiatan ini adalah hadiah dari ummah yang datang melalui, zakat, infaq dan shadaqah. Guna, untuk mendukung tujuan-tujuan itu, AFKN menyuguhkan berbagai materi maupun pelatihan dalam kegiatan itu. Dari memahami konsep perang pemikiran, membangun akhlak hingga metode dalam berdakwah.

"InsyaAllah, kegiatan jambore ini akan terus berjalan dan dilaksanakan setiap tahunnya. Direncanakan, untuk tahun deoan akan diselenggarakan di salah satu pulau di Kiamane dengan target jumlah peserta lebih besar sekitar 2500 orang," jelasnya.

Ia melanjutkan, program kampung pun akan kembali terlaksana di pulau-pulau lainnya dengan program yang berbeda-beda, dari konsep, kegiatan, hingga kurikulum yang berbeda. Yang mana, konsep itu dibangun dari pemberdayaan, memperkayakan, memandirikan, membangun dan peduli kepada umat.

Dessy Damayanti, ketua kelompok Fastabikul Khairat berkata, "Dakwah itu tidak hanya disampaikan secara langsung saja, tetapi berbagai cara dapat dilakukan. Khususnya pada saat ini, tekonologi informasi telah menyebar luas."

Meskipun begitu, berdakwah sesuai dengan ketentuan dan isi Alquran tetaplah yang diutamakan dan tidak boleh diabaikan hanya karena ingin didengar.

Menurutnya, kesabaran dan keteguhan untuk berdakwah adalah kunci utama dalam berdakwah.

Tak hanya Dessy yang berkeinginan kuat untuk ikut serta dalam berdakwah, Muhammad Zaimani dari kelompok peserta Abu Bakar mengatakan, dakwah haruslah disampaikan dengan menyenangkan, tidak menggurui maupun tidak menilai seseorang.

"Tantangan dalam dakwah bukanlah hal-hal yang mudah untuk dihadapi dan pasti sangat sulit. Tapi, dengan berserah diri kepada Allah SWT, InsyaAllah semua bisa dilakukan, lagi pula dibalik kesulitan ada kemudahan kan," tegasnya sambil memainkan pena di tangan kanannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement