Ahad 28 Dec 2014 12:35 WIB

BPBD : Retakan Tanah di Cianjur Sulit Ditutupi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Maman Sudiaman
Longsor. Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Suhara menyebut, tanah yang mengalami retakan atau pergerakan tanah sulit ditutupi. Kondisi ini dikarenakan tanah di kawasan tersebut bercampur dengan batuan.

Selain di Haurwangi, bencana longsor atau pergerakan tanah juga terjadi di Desa Mekarsari, Kecamatan Pagelaran, Jumat (26/12). Dalam peristiwa itu tercatat sebanyak 13 unit rumah milik warga mengalami rusak berat dan sebanyak 81 unit rumah warga rusak ringan serta 40 unit rumah lainnya terancam.

Saat ini lanjut Asep, sebanyak 45 KK atau setara 139 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang aman untuk menghindari bencana longsor susulan. Lokasi pengungsian di pusatkan di aula balai Desa Mekarsari dan bekas pasar desa.

Warga yang mengungsi ujar Asep diprioritaskan adalah kelompok yang rentan. Di antaranya anak-anak, balita, orang tua yang sudah lanjut usia (lansia), dan ibu yang tengah hamil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement