REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikan status Gunung Soputan yang berada di Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara dari Waspada (level 2) menjadi Siaga (level 3). Peningkatan status ini terhitung mulai Jumat (26/12) pukul 03.00 WITA.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan, kenaikan status ini berdasar pada pengamatan visual terhadap Gunung Soputan. Terlihat asap berwarna putih tipis–sedang dengan ketinggian antara 50-200 meter.
"Kegempaan di Gunung Soputan menunjukkan adanya peningkatan. Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 6,5 kilometer dari puncak," katanya.
Ia melanjutkan, pihak berwenang bersama-sama dengan tim penyelamat belum melakukan pengungsian terhadap warga. Hal tersebut lantaran jarak terdekat berada pada delapan kilometer dari puncak.
Dengan demikian, dia menerangkan, saat ini ada enam gunung yang berstatus Siaga, yaitu Gunung Gamalama, Slamet, Sinabung, Karangetang, Lokon, dan Soputan. Kenaikan status dari gunung-gunung tersebut,tidak terjadi secara bersamaan.
Namun, tergantung dari aktivitas masing-masing gunung. Status Siaga, lanjut Sutopo, artinya gunung sedang bergerak ke arah letusan, adanya peningkatan intensif seismik. Serta semua data menunjukkan aktivitas segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana.
Sementara itu, ujarnya, 14 gunung berstatus Waspada adalah Gunung Raung, Sangeangapi, Rokatenda, Ibu, Lewotobi Perempuan, Gamkonora, Papandayan, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci. Arti status Waspada ini, tambah Sutopo, jika ada kenaikan aktivitas seismik dan kejadian vulkanik lainnya di atas level normal.