REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Status tanggap darurat bencana banjir yang melanda Kabupaten Bandung sedianya berakhir hari ini, Senin (29/12). Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung berencana memperpanjang status tersebut, karena hingga saat ini banjir masih melanda tiga kecamatan, yaitu Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah.
''Hari ini kita sedang evaluasi, untuk membahas perpanjangan status tanggap darurat bencana,'' kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Marlan, saat dihubungi Republika.
Marlan mengungkapkan, masih ada sekitar 14.600 jiwa yang berada di pengungsian. Sebab, banjir masih merendam rumah mereka hingga hari ke-10 ini. ''Pengunsi masih ada, walaupun evakuasi telah berhenti. Namun warga belum bisa beraktivitas,'' ujarnya.
Menurut dia, kemungkinan status tanggap darurat akan diperpanjang selama tiga hari ke depan. Namun, ia menambahkan, hal tersebut akan terus dievaluasi. Pasalnya, hujan masih terus mengguyur wilayah Bandung. ''Masih ada hujan di hulu sungai,'' jelasnya.
Untuk saat ini, masih ada beberapa wilayah yang terendam banjir dengan ketinggian sekitar satu meter. Wilayah tersebut adalah Ciputat, Bojongasih, Leuwibandung, dan Cieunteung.
Pagi ini sudah ada beberapa titik banjir yang mulai surut dan beberapa jalan raya yang sebelumnya terputus kini sudah dapat dilintasi kendaraan, meskipun masih ada genangan air. ''Jalan palasari masih terendam 20 cm, Baleendah-Banjaran sudah bisa dilalui namun masih ada genangan, dan akses Baleendah-Ciparay juga bisa dilalui walaupun masih tergenang 20 cm,'' paparnya.
Sementara itu, kata Marlan, sejumlah pengungsi sudah mulai terjangkit berbagai penyakit seperti gatal -gatal, muntaber dan ISPA. Namun, pengungsi yang sakit sudah ditangani oleh dokter yang disiagakan di pos pengungsian.
''Yang sakit ada, beberapa kena muntaber dan pusing -pusing. Kemarin ada 12 orang yang sakit. Semalam ada 10 orang yang kena gatal -gatal dan ISPA. Kebanyak yang sakit lansia dan anak -anak,'' terang dia.