REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bio Farma akan menambah kapasitas produksi dari 1,8 miliar menjadi dua miliar seiring dengan meningkatnya permintaan mancanegara.
“Tahap awal kami menargetkan produksi dua miliar dosis terlebih dulu dari peningkatan kapasitas produksi yang akan kami lakukan. Setelah tiga tahun baru kami bisa memastikan itu,” ujar Sekertaris Perusahaan PT Bio Farma Rahman Rustan
Rahman mengungkapkan potensi pasar vaksin dunia masih sangat besar. Apalagi dari sekitar 200 pabrik vaksin dunia hanya sekitar 30 perusahaan yang diakui badan kesehatan dunia (WHO).
Hingga saat ini, Rahman mengakui, Indonesia menjadi satu-satunya produsen vaksin di Asia Tenggara yang mampu memenuhi kebutuhan domestic dan mancanegara. Sehingga tak bisa dipungkiri, Bio Farma kebanjiran permintaan.
“Yang terbaru kami membantu Thailand untuk menyuplai intermediate product atau bulk setengah jadi. Mereka belum mampu memproduksi vaksin dari hulu ke hilir,” ujarnya.
Karena itu, untuk memenuhi kapasitas produksi ini, perusahaan BUMN ini tengah menambah bangunan baru. Untuk kebutuhan downstream proses pembangunan menghabiskan waktu satu tahun. Dan untuk proses upstream atau proses hulu dibutuhkan waktu sekitar dua tahun.
Rahman menambahkan peningkatan kapasitas produksi ini akan mendukung pemenuhan vaksin imunisasi nasional. “Ada sekitar 4,55 juta bayi, 27 juta anak usia sekolah, dan 1215 juta wanita usia subur masing-masing per tahun, itulah yang harus kami penuhi terlebih dahulu,” katanya.