Selasa 30 Dec 2014 06:26 WIB

Asyik! Kota Malang Punya Bus Wisata

Petugas melakukan sosialisasi kepada penumpang saat uji coba bus wisata di Jakarta, Jumat (21/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas melakukan sosialisasi kepada penumpang saat uji coba bus wisata di Jakarta, Jumat (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang, Jawa Timur, saat ini sudah memiliki bus khusus untuk melayani wisatawan atau warga yang akan berkeliling di wilayah itu secara gratis.

"Bus wisata ini digratiskan bagi warga yang ingin berwisata mengelilingi kotanya, namun yang ingin naik di atas harus hati-hati karena bisa saja tersangkut dahan atau kabel listrik karena atapnya terbuka," kata Wali Kota Malang Moch Anton disela-sela peluncuran bus wisata tersebut, Senin (29/12).

Bus pariwisata sebanyak dua unit itu merupakan bantuan dari salah satu perusahaan yang ada di daerah itu. Kedua bus wisata tersebut setiap hari akan siaga di halaman Balai Kota Malang agar memudahkan wisatawan dalam negeri maupun asing yang ingin berkeliling kota pendidikan tersebut.

Bus pariwisata tersebut didesain bertingkat, ada tempat duduk di bawah dan ada tempat duduk dengan kabin terbuka di atas. Keberadaan bus pariwisata itu bisa saja menjadi salah satu instrumen perkembangan pariwisata di Kota Malang, namun harus diperhitungkan struktur dan kondisi jalan, terutama bagi mereka yang naik di lantai dua bus tingkat itu.

Beberapa wilayah di kota itu masih memiliki dahan yang amat rendah, sehingga bila berpapasan dengan penumpang bus yang berada di tingkat dua, penumpang menjadi kerepotan. Selain itu, masih banyaknya kabel listrik serta beberapa board reklame yang jaraknya sangat dekat dengan penumpang di tingkat dua, sehingga membahayakan penumpang.

Untuk menguji keberadaan jalan dan kondisi bus, wali kota beserta jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) melakukan uji coba dengan berkeliling Kota Malang. Hanya saja, dalam uji coba itu, sejumlah wilayah infrastrukturnya masih belum memadai dan banyaknya ranting serta dahan yang bisa menganggu wisatawan yang menempati bus bertingkat.

"Untuk naik di tingkat dua memang harus berhati-hati dan konsentrasi penuh, sebab kalau kita lengah bisa-bisa tersangkut kabel listrik atau ranting dan dahan maupun papan reklame," kata Anton. 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement